BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kepemimpinan seringkali dianalisis dari segi kualitas
kepemimpinannya. Dan kualitas kepemimpinan itu, misalnya : kecerdasan, energi,
inisiatif, dan antusias. Hal ini lebih bersifat universal. Pemimpim sudah selayaknya memperhatikan kualitas-kualitas
yang diharapkan atau dipersyaratkan dalam kelompok kerja.
Sebagai contoh, seorang pemimpin militer memerlukan kualitas keberanian
fisik, yang merupakan salah satu dari nilai keprajuritan.
Namun, kepemimpinan itu tidak sekedar bersifat pribadi. Sebab
kualitas umum dari kepribadian dan karakter itu dapat diuraikan dalam spektarum
“nilai-nilai kepemimpinan”. Oleh karena itu, seorang pemimpin adalah seseorang (kualitas-kualitas), yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk memimpin suatu kelompok guna
mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Dari uraian diatas maka pemakalah akan menyajikan apa itu arti
kepemimpinan. Pengembangan kepemimpinan dan bagaimana cara mengembangkan
kepemimpinan dalam diri. Sehingga seorang pemimpin dapat memiliki pengetahuan
dan ketrampilan dalam menjalankan kepemimpinannya.
2.
Rumusan Masalah
A.
Apa pengertian pengembangan kepemimpinan?
B.
Apa
saja tahapan/tingkatan pengembangan kepemimpinan?
C.
Bagaimana
mengembangkan kepemimpinan dalam diri?
3.
Tujuan Masalah
A.
Untuk
mengetahui pengertian pengembangan kepemimpinan
B.
Untuk
mengetahui tahapan pengembangan kepemimpinan
C.
Untuk
mengetahui cara mengembangkan kepemimpinan dalam diri
4.
Manfaat Penulisan
Semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan Anda dalam
memahami kepemimpinan dalam diri anda.
BAB II
PRMBAHASAN
A.
Pengertian Pengembangan Kepemimpinan
Konsep kepemimpinan
yang sederhana ini berkaitan dengan arti aslinya, yakni memimpin (lead). Kata
“lead” adalah kata yang umum terdapat dalam bahasa-bahasa kuno di Eropa utara.
Dan artinya sedikit banyak tidak berubah sampai sekarang. Kata “lead” berarti:
jalan setapak, jalan, arah kapal di laut, perjalanan.
Seorang pemimpin
menemani orang-orang dalam suatu perjalanan, membimbing mereka untuk mencapai
tujuan.[1]
Menurut Abraham Maslow kepemimpinan adalah mewujudkan potensi diri sepenuhnya
serta membantu orang lain untuk mewujudkan potensi mereka.[2]
Kepemimpinan adalah pengaruh. Kepemimpinan
adalah kemampuan memperoleh pengikut. Setiap orang mempengaruhi seseorang ,Kita
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain .Itu berarti bahwa kita
semua memimpin dalam beberapa bidang sementara dalam bidang lainnya kita
dipimpin. Kekuasaan untuk membantu para pemimpin maju adalah komunikasi,pengakuan
dan pengaruh.[3]
Dalam hal
pengembangan kepemimpinan adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan
kepemimpinan ketingkat yang lebih tingi. Inti dari kepemimpinan adalah
pengaruh, yaitu kemampuan untuk mendapatkan pengikut. Kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain agar orang lain mau mengikuti dengan rela dan sadar,
inilah yang perlu dikembangkan mulai dari tigkat awal sampai ketingkat yang
paling tinggi.[4]
B.
Tahapan Pengembangan Kepemimpinan
Dalam pengembangan kepemimpinan terdapat beberapa tahap atau
tingkat kepemimpinan. Menurut John C. Maxwell, membagi tingkat kepemimpinan
menjadi lima tahap atau tingkat, yaitu:[5]
1.
Tingkat
1, Kedudukan/Hak
Ini adalah tingkat kepemimpinan awal yang mendasar. Satu-satunya
pengaruh yang dimiliki adalah yang dibawa oleh jabatan. Orang yang berada pada
tingkat ini memasuki peta hak wilayah, protokol, tradisi, organisasi, dan
mungkin dia punya wewenang. Tetapi kepemimpinan yang sesungguhnya lebih dari
hanya memiliki wewenang. Kepemimpinan yang sesungguhnya adalah menjadi orang
yang dikuti orang lain dengan senang hati dan penuh keyakinan.
Ciri khas seorang pemimpin kedudukan:
a.
Rasa
aman berdasarkan jabatan, bukan bakat
b.
Tingkat
ini sering diperoleh dengan pengangkatan.
c.
Orang
mengikuti karena mereka harus mengikuti.
d.
Orang
tidak mengikuti pemimpin kedudukan melampaui wewenang yang dinyatakan.
e.
Pemimpin
kedudukan punya lebih banyak kesulitan kerja dengan sukarelawan, dan orang
muda.
2.
Tingkat
2: Izin/Hubungan
a.
Orang
yang berada pada tingkat “izin/hubungan” ini akan memimpin dengan saling berhubungan.
b.
Kepemimpinan
tumbuh subur dengan hubungan yang berarti, bukan peraturan lebih baik.
c.
Orang
mengikuti karena mereka berkeinginan mengikuti.
d.
Orang
akan mengikuti melampaui wewenang yang dinyatakan.
e.
Tingkat
ini memungkinkan pekerjaan bisa menyenangkan.
3.
Tingkat
3: Produksi/Hasil
a.
Pada
tingkat ini segala hal yang baik mulai terjadi. Keuntungan meningkat, moral
tinggi, kebutuhan terpenuhi, dan tujuan direalisasi.
b.
Disinilah
sukses dirasakan oleh kebanyakan orang
c.
Memimpin
dan mempengaruhi orang lain menyenangkan
d.
Masalah
terpecahkan dengan usaha minimum, karena adanya momentum.
e.
Orang
mengikuti karena apa yang telah pemimpin lakukan untuk organisasinya.
4.
Tingkat
4: Pengembangan Manusia/Reproduksi
a.
Pada
tingkat ini pertumbuhan jangka panjang terjadi.
b.
Komitmen
untuk mengembangkan pemimpin akan memastikan pertumbuhan yang terus berlangsung
bagi organisasi dan orang.
c.
Tanggungjawab
utama seorang pemimpin adalah mengembangkan orang lain untuk melakukan
pekerjaan.
d.
Orang
mengikuti karena apa diri pemimpin dan apa yang pemimpin lakukan bagi mereka.
Ada dua hal
yang harus dilakukan supaya bisa sampai ke puncak:
1.
Ketahuilah
di angkat apa anda berada pada saat ini
2.
Ketahuilah
dan terapkan kualitas yang diperlukan untuk menjadi sukses pada setiap tingkat.
Berikut ini beberapa ciri khas yang harus diperhatikan dengan baik
sebelum kemajuan ke tingkat berikutnya mungkin terjadi:
1.
Tingkat
1: Kedudukan/Hak
a.
Ketahuilah
diskripsi kerja anada secara menyeluruh
b.
Ketahuilah
secara organisasi
c.
Ceritakan
sejarah organisasi kepada orang-orang dalam organisasi
d.
Terimalah
tangungjawab
e.
Lakukan
pekerjaan anda dengan keunggulan yang konsisten
f.
Kerjakan
lebih banyak daripada yang diharapkan
g.
Tawarkan
gagasan kreatif untuk perubahan dan peningkatan.
2.
Tingkat
2: Izin/Hubungan
a.
Milikilah
cinta yang sesungguhnya untuk orang lain
b.
Buatlah
mereka yang bekerja dengan anda menjadi sukses
c.
Lihatlah
melalui mata orang lain
d.
Cintailah
orang melebihi prosedur
e.
Lakukan
dengan cara “menang-menang”
f.
Masukkan
orang lain dalam perjalanan anda
g.
Berurusanlah
secara bijaksana dengan orang lain
3.
Tingkat
3: Produksi/Hasil
a.
Mulailah
dan terima tanggungjawab untuk pertumbuhan
b.
Kembangkan
dan ikut pernyataan tujuan
c.
Jadikan
diskripsi kerja dan energi anda bagian integratif dari pernyataan tujuan
d.
Kembangkan
rasa tanggungjawab untuk hasil, dimulai dari diri anda sendiri
e.
Ketahuilah
dan lakukan hal-hal yang memberikan hasil besar
f.
Komunikasikan
strategi dan wawasan organisasi
g.
Jadilah
sarana perubahan dan pahami pebgaturan waktu.
4.
Tingkat
4: Pengembangan Manusia/Reproduksi
a.
Sadarilah
bahwa manusia adalah aset yang paling berharga
b.
Tempatkan
prioritas pada pengembangan manusia
c.
Jadilah
teladan untuk diikuti orang lain
d.
Hadapkan
pemimpin kunci dengan kesempatan pertumbuhan
e.
Miliklah
kemampuan untuk menarik pemenang/penghasil lain ke tujuan bersama
f.
Kelulungi
diri anda dengan inti bagian dalam yang melengkapi kepemimpinan anda.
5.
Tingkat
5: Kemampuan Menguasai Pribadi/Rasa Hormat
a.
Pengikut
anda loyal dan mau berkorban
b.
Anda
telah melewatkan waktu bertahun-tahun membimbing dan mencetak pemempin
c.
Anda
telah menjadi negarawan/konsultan, dan dicari-cari orang lain
d.
Kegembiraan
anda yang terbesar berasal dari memperhatikan orang lain tumbuh dan berkembang
e.
Anda
mengatasi organisasi.
C.
Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri Anda
Proses pengembangan kepemimpinan dalam diri pemimpin itu sendiri adalah
usaha untuk menemukan/ menjadi pemimpin yang sejati. Kepemimpinan adalah sebuah
keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau
tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau
gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri
seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi
kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan
karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan
pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan
dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.
Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out
).[6]
Menurut Joe Reynold ada tujuh karakteristik umum yang sama dimiliki
oleh para pemimpin yang baik (memakai kata ”karakteristik” karena akar katanya
yang tegas: “karakter”, dan “umum” karena kesamannya lebih kuat ketimbang
perbedaannya). Tujuh karakteristik ini adalah integritas, empati, pengertian,
keberanian, komitmen, keyakinan, dan komunikasi. Sifat-sifat itu meresap
keseluruh budaya pemimpin, atau organisasi.[7]
Mengembangkan kepemimpinan anda, membahas ketujuh karakteristik
umum kepemimpinan. Anda dapat mengembangkan karakter-karakter tersebut sehingga
meresapi seluruh kehidupan anda.[8]
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengembangan kepemimpinan berkaitan dengan tujuh
karakteristik yang telah dijalaskan, yakni:
1.
Integritas:
Mencari Kejujuran
Integritas adalah perjuangan yang gigih untuk mencari apa yang
benar, bukannya siapa yang benar. Memiliki integritas berarti bersedia menerima
tanggungjawab, dan dengan rela memberikan pertanggung-jawaban atas
tanggungjawab yang diterimanya tersebut. Integritas adalah menanggalkan semua topeng yang kita
pakai untuk menyembunyikan atanu manyangkal ketidaksempurnaan kita. Tanda dar
integritas adalah tingkah laku yang mengungkapkan hati nurani dan keyakinan dan
kalau pun ada hanya memberi sedikit tempat untuk salah penafsiran.[9]
Integritas kepemimpinan menuntut agar sang pemimpin mengatakan pada masyarakat
apa yang perlu mereka dengarkan, meskipun mereka tidak ingin mendengarkan.[10]
2.
Kasih
Sayang: Sikap yang Bertanggungjawab
Kasih sayang merupakan hasil dari keseimbangan yang produktif dan
bertanggungjawab antara individualisme dan kerjasama tim. Pemimpin memanfaatkan
kekuatan diri sendiri dan menyelaraskannya dengan kekuatan orang lain untuk
meraih tujuan bersama. Dengan demikian pemimpin mengembangkan keselarasan
produktif untuk kepentingan bersama.[11]
3.
Pemahaman:
Integrasi Kesadaran dan Pengetahuan
Pemahaman adalah kekuatan persepsi yang arif sehingga membuat
seseorang mampu menggunakan informasi secara efektif. Pemahaman mencakup
pengertian akan masa lalu, kesadaran akan masa sekarang, dan visi tentang masa
depan. Pemahaman merupakan kemampuan untuk mengerti dan menggunakan
variable-variable yang selalu berubah, kompleks, dan tidak jelas dengan cara
sesederhana dan seproduktif mungkin. Jadi pemimpin mampu mengintegrasikan masa
sekarang dengan masa yang akan datang, kemudian memproyeksikannya untuk
membentuk masa yang akan datang.[12]
4.
Keberanian:
Tulang Punggung untuk Bertindak
Karakteristik yang keempat dari kepemimpinan adalah keberania,
yaitu keberanian untuk menindaklanjuti keyakinan-keyakinanmu dengan keteguhan
untuk menghadapi tantangan yang terus-menerus; keberanian untuk berkorban dan
mengambil risiko serta tidak mementingkan diri sendiri; keberanian untuk
memberi, menikmati, dan untuk hidup. Keberanian adalah mengatasi kesulitan
dengan gigih dan gembira; dan ini terlihat pada orang-orang yang bergerak
kearah sukses, bukannya lari dari kegagalan.
Keberanian bukan berarti tiadanya ketakutan; keberanian adalah
mengakui adanya ketakutan dan menghadapi ketakutan secara positif dan
bertanggungjawab. Berani berarti mencari tantangan dan mengatasinya, bukan
bereaksi terhadap tantangan karena terpaksa.[13]
5.
Komitmen:
Semangat untuk Mewujudkan Visi
Seseorang yang memiliki komitmen itu lebih kuat dibandigkan banyak
orang yang hanya memiliki minat. Tingkat komitmen merupakan kunci yang sangat
menentukan.[14]
komitmen tehadap sebuah visi bukanlah mawar tanpa duri, mawarnya adalah
pertumbuhan, kontribusi, dan imbalan, sedangkan durinya adalah pengorbanan.
Komitmen berarti bahwa apa yang terbaik pada hari ini diharapkan lagi untuk
hari esok.[15]
Jadi Pemimpin menciptakan komitmen pada diri orang lain dengan persetujuan,
bukan paksaan.[16]
6.
Keyakinan:
Percaya pada Diri Sendiri dan Orang Lain
Keyakinan merupakan ketergantungan yang kuat pada nilai-nilai,
kepercayaan, dan kompetensi diri sendiri maupun orang laain. keyakinan dapat
terus dipelihara dengan menggunakan kekuatan dan keahlian yang kita miliki
untuk mengembangkan diri sendiri dan orang lain sehingga sedikit lebih maju
setiap hari-melangkah selangkah lagi meskipun ragu-ragu, kemudian maju satu
langkah lagi. Jadi Pemimpin yang baik mengerti bahwa keyakinan yang
diperlihatkan dengan tindakan dapat memberi inspirasi.[17]
7.
Komunikasi:
Kekuatan Persuasi
Keyakinan membentuk pandangan yang kuat, dan kemampuan
berkomunikasi seorang pemimpin terkait dengan pandangan-pandangannya. Seorang
pemimpin yang baik memimpin dengan memberikan contoh, dan mendukung tingkah
lakunya dengan persuasi verbal. Agar efektif, bahasa sang pemimpin harus
dipercayai ditanggapi. Dengan demikian pemimpin itu harus terhormat dan
terpercaya.[18]
Komunikasi kepemimpinan terletak pada kekuatan persuasi yang
dibarengi otoritas. Segala macam bentuk komunikasi merupakan alat bagi pemimpin
untuk memberikan inspirasi pada orang lainuntuk meraih yang lebih tinggi dengan
harapan, hati, pikiran, dan tangan mereka. [19]
Hal-hal yang
harus diperhatikan dan dilakukan dalam mengembangkan kepemimpinan di dalam diri
pemimpin:[20]
1. Menentukan Prioritas.
2. Membina Integritas Individu.
3. Menciptakan Perubahan Positif.
4. Mengatasi Pemecahan Masalah.
5. Memupuk Sikap Positif.
6. Mengembangkan Manusia.
7. Memperluas Wawasan.
8. Membina Disiplin Pribadi.
9. Melaksanakan Pengembangan Staf.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Kesimpulan
Pengembangan
kepemimpinan adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan ketingkat
yang lebih tingi. Inti dari kepemimpinan adalah pengaruh, yaitu kemampuan untuk
mendapatkan pengikut. Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar orang lain
mau mengikuti dengan rela dan sadar, inilah yang perlu dikembangkan mulai dari
tigkat awal sampai ketingkat yang paling tinggi.
Menurut John C.Maxwell (1995), membagi
tingkat kepemimpinan menjadi lima tingkat,yaitu:
1.
Tingkat 1: Kedudukan/Hak
2.
Tingkat 2: Izin/Hubungan
3.
Tingkat 3: Produksi/Hasil
4.
Tingkat 4: Pengembangan
Manusia/Reproduksi
5.
Tingkat 5: Kemampuan Menguasai Pribadi/Rasa Hormat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pengembangan kepemimpinan berkaitan dengan tujuh karakteristik yang telah
dijalaskan, yakni: integritas, kasih sayang, pemahaman, keberanian, komitmen,
keyakinan, dan komunikasi.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dan dilakukan dalam mengembangkan kepemimpinan di dalam diri
pemimpin: menentukan prioritas., membina integritas individ, menciptakan perubahan positif, mengatasi pemecahan masalah, memupuk sikap positif., mengembangkan manusia, memperluas wawasan, membina disiplin pribadi, melaksanakan pengembangan staf.
2. Saran
Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca guna
menyempurnakan makalah ini.
Kemudian ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam
mengembangkan kepemimpinan di dalam diri pemimpin :
1.
menentukan
prioriotas
Yakni
mendahulukan kepentingan orang lain dari pada dirinya pribadi, dengan
mempertimbangkan banyaknya kemaslahatan yang banyak yang ada didalamnya.
Menentukan dan mendahulukan sesuatu hal yang lebih penting dan bersifat urgen
bagi kepentingan bersama.
2.
membina
integritas
Sebagaimana
dijelaskan diatas, membina dan menumbuhkan integritas yang ada dalam diri,
dengan bersikap tegas dan penuh tanggung jawab yang diaplikasikan dalam tingkah
laku/ tindakan yang berdasarkan kesesuaian dengan hati nurani dengan penuh
keyakinan dan wibawa.
3.
menciptakan
perubahan positif
Yang harus
diperhatikan juga dalam pengembangan kepemimpinan adalah bagaimana caranya
seorang pemimpin dapat menciptakan perubahan yang positif, menjadikan suasana
kondusif yang menghasilkan perubahan yang lebih baik dan penuh dengan atmosfir
optimis dalam melangkah dan menatap masa depan.
4.
mengatasi
pemecahan masalah
Seorang
pemimpin juga harus peka dan tanggap terhadap masalah yang ada, dan dituntut
untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Oleh karenanya seorang pemimpin harus
memiliki skill/ ketrampilan dalam problem solving atau dalam mengambil
keputusan untuk memecahkan/ mengambil jalan keluar terhadap suatu masalah yang
ada.
5.
memupuk
sikap positif
Selain
tanggap terhadap masalah yang ada, seorang pemimpin juga dituntut untuk dapat
memupuk dan membangun sikap positif yang dimulai dari dalam diri pemimpin itu
sendiri dan dari sanalah maka akan timbul aura positif yang akan membawa
disekitar/sekelilingnya terbawa menjadi positif pula. Yang akan menciptakan
suasana yang penuh dengan semangat yang luar biasa, dan hubungan yang sangat
baik antara pemimpin dengan bawahannya.
6.
mengembangkan
manusia
mengembangkan
manusia yang dimaksud disini adalah mengembangkan potensi yang ada dalam diri
dan sumber daya manusia agar mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki.
7.
memperluas
wawasan
memperluas
wawasan ini merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam mengembangkan
kepemimpinan, dengan wawasan inilah yang menjadikan seorang pemimpin memiliki
kewibawaan dan kharismatik yang tinggi. Dan upaya meningkatkan intelegensi
seorang pemimipin tersebut.
8.
membina
disiplin pribadi
membina
disiplin ini juga merupakan faktor yang paling penting dalam mewujudkan
kepemimpinan yang baik dan teratur. Dengan disiplin ini maka suatu organisasi
atau lembaga kepemimpinan akan terorganisir dengan baik dan teratur. Dan itu
dimulai dari dalam diri seorang pemimpin terlebih dahulu. Yang kemudian akan
mempengaruhi suasanya disekitarnya.
9.
melaksanakan
pengembangan staf.
Salah satu upaya pengembangan kepemimpinan juga yakni melaksanakan pengembangan
staf, yaitu mengelola sumber daya manusia yang tidak hanya ditinjau dari segi
kuantitas akan tetapi juga dari segi kualitas yang memadai. Dari kualitas maka
akan tercipta suatu kerja sama yang terjalin dengan baik.
[1]
Adair john, Membina
Calon Pimpinan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hlm. 4
[2] Reynold Joy, Kepemimpinan
Garis Terdepan, (Yoyakarta: Aditya Media), hlm. 14
[3] http://panjiwiyana.wordpress.com/2012/03/10/mengembangkan-kepemimpinan-dalam-diri-anda
2/, diunduh pada tanggal 11 november 2012 jam
17.01. httyana.wordpress.com/2
[4] Hand Out,
(Drs. Nur Munajat), hlm. 1
[5] Ibid, hlm. 1-4
[6] http://ruko-tarbiyah.blogspot.com/2011/05/mengembangkan-kepemimpinan-di-dalam.html di unduh pada tanggal 11
november 2012 di perpustakaan UIN Jogjakarta.
[7] Ibid,
Kepemimpinan Garis Terdepan, hlm. 33
[8] Ibid,
hlm. 34
[9] Ibid,
hlm. 35
[10] Ibid,
hlm. 37
[11] Ibid,
hlm. 41
[12] Ibid,
hlm. 45-46
[14] Ibid,
hlm. 59
[15] Ibid,
hlm. 61-62
[16] Ibid,
hlm. 63
[17] Ibid,
hlm. 65-66
[18] Ibid,
hlm. 71-72
[19] Ibid,hlm.
75
[20]
Ibid, Hand out (Nur Munajat), hlm. 4
Selamat pagi,
BalasHapusUntuk referensi buku-buku kepemimpinan karya John C. Maxwell lainnya bisa mengintip sejenak di http://micpublishing.co.id/shop/products-page/leadership/
The best online casinos for real money - Lucky Club
BalasHapusReal money online casinos are often thought of as a solitary community for 카지노사이트luckclub games that are purely for entertainment purposes. There is also a very large range of online